Dewi Aichi – yang sedang di Jogja
Tulisan ini terprovokasi oleh foto yang diposting oleh Anoew beberapa waktu yang lalu. Anoew memposting sebuah foto tugu bertulisan “dusun Koplak” dengan menyebut nama saya sebagai orang yang berasal dari dusun tersebut. Saya tidak bisa menahan tertawa, apalagi foto tersebut dikomentari oleh banyak teman-teman yang semakin menambah koplaknya postingan foto itu.
(Dari sini Dewi Murni berasal. Sesuai dengan dusunnya, K O P L A K )
Sontak saja komentar sangat rame hingga lebih dari 100 komentar termasuk Kang Putu banyak sekali berkomentar di foto itu.
Koplak berasal dari Jawa yang artinya : Bodoh, digunakan biasa untuk bercandaan, atau mengomentari hal-hal yang gokil
Nah karena penasaran dengan keberadaan dusun tersebut, maka saya berusaha untuk menemukannya. Sesuai dengan yang tercantum pada tugu dalam foto, dusun Koplak berada di kelurahan Umbulmartani, kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman.
Saya pikir, ahh dekat itu lokasinya dari tempat tinggal orang tua saya. Maka pagi-pagi setelah selesai membantu ibuku membereskan dapur, segera meluncur ke tempat yang mana saya terlebih dulu minta ancer-ancer. Jam 8:30 pagi, saya segera mengeluarkan motor milik adik saya sho**n SP. Wah ternyata motor itu pakai kopling, saya kurang lincah pakai jenis motor seperti ini. Tapi ya ngga apa-apa, tidak menyurutkan niat saya pagi itu.
Dengan mengajak Gabriel yang akan saya jadikan juru foto. Di jalan, kebetulan bertemu dengan adik saya dan menawarkan diri untuk mengantar setelah ditanya kemana saya akan pergi. Kata adik saya, tempat itu akan melewati perempatan Degolan(samping kampus UII), yang tidak ada lampu merahnya, sehingga untuk menyeberang akan susah sekali. Perempatan itu berada di Jl. Kaliurang km 14.5, jalur yang sangat padat tanpa lampu merah.
Perjalanan dari rumah orang tua saya menuju ke arah timur, masuk jalan Turi, kemudian melalui dusun-dusun yang sangat sejuk, indah, di wilayah kelurahan Trimulyo Sleman, dan Donoharjo. Menembus jalan Palagan, yang mana sepanjang jalan itu adalah searah dengan Hyatt Regency dan perumahan perumahan dan resto yang elite.
Menyeberang menuju jembatan kali Boyong, yang beberapa waktu lalu dilalui banjir lahar dingin hingga ke wilayah Code. Kami berhenti untuk sekedar mengambil foto dari atas jembatan kali Boyong.
Dari jembatan kali Boyong, masih menuju ke timur, nanti diujung akan sampai di perempatan Degolan, menyeberang dan mengikuti jalan ke arah kanan, setelah melalui dusun Ngemplak 1 dan Ngemplak 2, barulah sampai ke dusun Koplak. Ternyata tidak jauh , hanya butuh sekitar 20 menit saja dari rumah orang tua saya.
Dusun Koplak ini kurang lebih berada di jalan Kaliurang km 14.5, dekat dengan kampus UII, dusunnya berseberangan dengan kampus, dan di sana banyak tempat kost.
Nah akhirnya saya kesampaian mencari desa tersebut setelah melihat foto yang diposting Anoew he he..tetapi saya bukan berasal dari dusun tersebut ya…ingat itu.
Setelah kesampaian foto di depan tugu “dusun Koplak” yang di atasnya tertera angka 67, mungkin kalau tulisan ini saya tulis 2 tahun lagi, maka angkanya akan berganti 69 ya? Selanjutnya saya dengan santai menelusuri desa-desa wilayah Pakem dan Turi.
Melewati jalan-jalan yang disekitarnya terdapat perkebunan salak dan buah naga. Melewati beberapa desa wisata dan banyak sekali tempat outbond untuk anak-anak, ada flaying fox, ada juga rombongan wisatawan dari Jakarta yang sedang memetik sendiri buah salak yang dibelinya.
Ternyata di tempat-tempat yang berada dalam perkampungan, banyak sekali tempat yang layak dikunjungi, di sana pula terdapat banyak pilihan bagi yang suka wiskul.
Tempat terbuka untuk mengadakan pesta pernikahan, dan reuni apa saja. Untuk harga, saya belum tau karena saya sekedar melewati dan berhenti di tempat sambil menikmati alam pedesaan yang asri.
Mulyanti Dhani…heloo salam kenal….wah Turi ya? Dekat Boyong Kalegan ngga? Senang sekali sekarang di wilayah Turi banyak sekali desa wisata, asri…seperti di Bantul dan Wonosari yang semakin dikembangkan sebagai desa wisata.
Dekat sekali dengan dusun KOPLAK dong ha ha..tinggal nyebrang, sebelum kampus UII kalau dari arah Kaliurang…belok kiri…nyampe deh, dusun KOPLAK yang asri , sejuk,
Ugie..lho asli aku mudik ya…kita kan tilponan saat aku di Polres tuh ha ha..
Mastok…wah medakke demit e Mas ha ha ha…demit e ora doyan sama Anoew…
Pak DJ hahahahahahhahaa….itu Anoew. Sebenarnya yang mengkeret, wong tak pandangi saja langsung mengkeret kok dia….
Alvina…..ha ha…akhirnya bisa mejeng di tugu dusun KOPLAK….kirain dulu cuma mitos ha ha..
Anoew…..kenthir kowe yaaaaa
Silvia waduh..sapa takut ha ha..bukan sesuatu yang luar biasa kok bertemu dengan siapapun, asal jangan bertemu kuntilanak saja….soalnya saingan Ama saya nanti ha ha..
Mas Juwandi sama Anoew ha ha ha..tak sihir jadi tugu njur tak tulisi KOPLAK, Juwandi berdiri di kanan jalan, Anoew berdiri di kiri jalan, wakakaka…aduh jadi ingat postingan pertama tentang dusun KOPLAK yang ditemukan Anoew…lalu dengan semangat aku mencari tugu itu dan ketemu.
Lani….itu namanya terlanjur sesat ha ha…bagi yang masuk baltyra, sudah jelas kan genre dari penghuni , meski akhir akhir ini rada sembuh gara gara diobati sama Mberok.
Waahh.. menarik sekali mbak artikel nya.. ketawa juga bacanya.. ternyata ada beneran dusun Koplak heheh.. tak dinyana juga, ternyata dekat rumah saya, Turi – Sleman.. pengen jalan2 kesana juga
asik nih keknya jalan jalan ke dusun Koplak
81 SU : ya begitulah porf. kita dr Pakem………..sekalinya mudik langsung mabukkkkkkkkk………..hahahah……..dgn marathon kopdar
benar-benar pulang kampung yang indahhhh …
Salut deh sama Dewi….beneran mau kopdar sm begitu byk teman2.