By Lala Purwono on 1 September, 2013 Lala Purwono Pojok Seni & Sastra

Karena cinta, meski datang seolah tanpa diminta, tapi sejatinya ia datang karena hatimu yang subur untuk tempat tumbuhnya. Seperti magnet yang mencari pasangannya, cinta akan bergerak segera mencari kutubnya. Ingin berlekatan. Ingin berdekatan. Jadi cinta yang hadir tiba-tiba itu, sejatinya adalah soal waktu…
By Lala Purwono on 19 May, 2013 Lala Purwono Kehidupan

Setiap saya berpisah, saya harus memastikan kamu baik-baik saja. Saya harus memastikan kalau kamu sedang tidak bersedih. Saya harus memastikan kalau hal-hal kecil yang kita lakukan selama dua minggu bertemu adalah bekal yang cukup untuk menempuh beberapa bulan ke depan, ketika saya jauh…
By Lala Purwono on 3 May, 2013 Lala Purwono Kehidupan

Sekali lagi kamu berkata, “Mereka tidak tahu caranya menjadi ibu yang baik. Saya yakin, hanya kamu yang tahu bagaimana caranya menjadi seorang ibu yang baik dan istri yang sempurna buat saya. Kepintaranmu sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan saya akan istri dan ibu dari anak-anak saya, kelak.”
By Lala Purwono on 26 April, 2013 Lala Purwono Kehidupan

“Aku tak pernah berhenti bertanya. Tidak hanya padamu, tapi juga pada diriku sendiri,” lantas kamu mulai berbicara sendiri tanpa menunggu jawabanku. “Bagaimana aku bisa mendadak ingin pulang dan tak ingin pergi. Bagaimana aku bisa mendadak jatuh hati dan tak ingin kembali. Dulu, kita seolah tinggal di…
By Lala Purwono on 19 April, 2013 Lala Purwono Kehidupan

Seonggok tas ransel sudah siap di pintu depan; ransel yang sudah terisi penuh oleh pakaian, laptop, dan tumpukan kenangan yang baru saja kita ciptakan dua minggu penuh, sebelum pagi ini. Siap saya bawa pergi lagi, siap saya bawa terbang lagi, menuju kota yang sebenarnya tak ingin saya tinggali. Saya hanya…
By Lala Purwono on 31 March, 2013 Lala Purwono Kehidupan

Masa depan yang sedang kita pintal berdua adalah harga yang ingin aku bayar untuk setiap perpisahan kita di pagi buta. Masa depan yang sedang kita rancang adalah harga yang ingin aku bayar untuk setiap tangisan dan rasa sedih yang menghujam hati setiap kamu berpamitan pergi. Aku tidak perlu lelaki lain…
By Lala Purwono on 5 October, 2010 Lala Purwono Kehidupan

Sambil ditemani secangkir teh manis hangat dan sebuah suara kecil yang terus menuturiku untuk terus melakukan yang terbaik…
By Lala Purwono on 25 September, 2010 Lala Purwono Pojok Seni & Sastra

Sudah tujuh Purnama berlalu, dan rindu itu kian menggebu. Sudah tujuh Purnama, ia berlalu. Dan rindu itu merobek hatiku…